Segala macam info dan berita tentang studi di kota Madinah dan Ikatan Keluaga Pondok Modern Gontor Cab. Madinah

Kamis, 17 Januari 2013

Anggota Badan Wakaf Berikan Motivasi Kepada Alumni di Madinah



doc@tim keilmuan
MADINAH-Penuhnya kursi pesawat dari Madinah ke Jakarta pada hari Kamis, 22 Muharram 1434 H, membawa berkah tersendiri bagi warga IKPM Madinah. Betapa tidak? Ustadz Dr. Hidayat Nur Wahid yang dijadwalkan kembali ke Jakarta pada tersebut, akhirnya bisa menemui warga IKPM setelah magrib pada hari yang sama. Beliau datang ke kota Madinah untuk memenuhi undangan Universitas Islam Madinah (UIM) dalam acara Simposium (Nadwah) Internasional pada hari Rabu (21/1). Pada hari Jum’at (23/1) beliau baru bisa meninggalkan kota Madinah.

Dalam pertemuan singkat di masjid Nabawi tersebut, Ustadz Hidayat memberikan banyak motivasi kepada warga IKPM yang hadir. Dimulai dari cerita pengalaman beliau sewaktu masih menjadi tholib jami’ah  (1980 – 1992). Di awal masa studinya, beliau biasa menyiram air ke kasur sebelum tidur. Hal itu dikarenakan suhu udara yang begitu panas dan tidak adanya AC (Air Conditioner) waktu itu.

Beliau mengatakan bahwa UIM sekarang berkembang begitu pesat. Fasilitas belajar mengajar juga memadai. Semua hal tersebut membuat mahasiswa betah belajar di UIM. Kalo nggak kerasan kebangetan,” ucap salah satu anggota Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor ini.

Dalam nasihatnya, mantan Ketua MPR RI ini menekankan warga IKPM untuk giat belajar dan meneruskan studinya sampai jenjang Master atau Doktoral. Meski tidak menutup kemungkinan adanya mahasiswa lulusan S-1 yang pulang ke Indonesia tanpa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
 
Alumni Gontor tahun 1979 ini juga menjelaskan bahwa umat Islam, khususnya di Indonesia, memerlukan SDM yang berkualitas tinggi, unggul, berwawasan luas dan kompetitif. Maka daripada itu penting kiranya bagi warga IKPM untuk mempersiapkan diri dari sekarang. Beliau ibaratkan Indonesia seperti gelas kosong, “kalau orang-orang baik tidak mau mengisi jangan salahkan kalau orang lain yang mengisi!”
Mantan sekretaris Koodinator Gerakan Pramuka sewaktu nyantri di Gontor ini juga menceritakan keaktifan beliau saat menjadi anggota inti kasyaf (kepramukaan) di kampus UIM bersama 6 orang lainnya: mahasiswa Palestina, Mesir, Ghana, Iraq, Khazakstan, dan Uganda. “Kita keliling camping ke mana-mana,” kenang beliau.

“Ada yang perlu kita buat untuk meningkatkan kualitas diri. Apakah itu organisasi, kegiatan kayak jawalah (kepramukaan-red) itu, atau bahkan peningkatan kemampuan bahasa Arab dan bahasa Inggris,” tambah mantan Ketua PPI Arab Saudi ini.

Pria asal Yogyakarta ini juga menceritakan bahwa dulu beliau membuat kelompok beranggotakan 2 atau 3 orang untuk mengobrol, berdebat dan sebagainya minimal 1 jam menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Beliau juga biasa membaca buku yang tidak terkait dengan pelajaran di kelas tapi diperkirakan sangat bermanfaat nanti ketika sudah pulang di Indonesia dan menjadikan wawasannya lebih luas. “Wawasan luas ini sangat bermanfaat untuk Antum nanti ketika bekerja atau berjuang di Indonesia,” sambung beliau
.
Di akhir pertemuan, beliau berpesan untuk memaksimalkan potensi dan kesempatan di Madinah. “Karena memang ketika kita sudah pulang, apalagi ketika terjun di masyarakat kesempatan untuk semakin banyak membaca; semakin banyak menekuni itu pasti akan berkurang. Karena memang tanggung jawab sudah berbeda, tantangan semakin berbeda,” ucap beliau.

Tak lupa beliau juga meminta doa untuk kesehatan pimpinan pondok khususnya Ustadz Abdullah Syukri Zarkasyi yang masih menjalani perawatan di Jakarta.


Share:

Official Website Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Madinah, Saudi Arabia. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Semangat baru IKPM Madinah di Awal Semester 1446 H

Madinah – Alhamdulilllah pada hari Ahad malam, 3 Rabiul Tsani 1446 / 6 Oktober 2024, keluarga besar IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern) Gon...