Segala macam info dan berita tentang studi di kota Madinah dan Ikatan Keluaga Pondok Modern Gontor Cab. Madinah

Sabtu, 16 Maret 2013

FATAMORGANA

Oleh: Ibnul Qayyim al Jauziyyah
Penerjemah: Umar Farouq Suhaimi

Orang yang mengerjakan amalan tanpa dilandasi niat lillahi ta'ala dan tidak sesuai dengan perintahnya mengira bahwa amalan tersebut akan mendatangkan manfaat baginya. Padahal kenyataannya tidak demikian. Amalan macam inilah yang Allah ceritakan dalam firmannya :
"Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan."

Renungkanlah, Allah SWT menjadikan fatamorgana di tanah qi'ah, yaitu tanah kosong yang tidak ada bangunan,  pepohonan,  tumbuhan dan kehidupan. Di sanalah fatamorgana bertempat, tanah kosong yang tidak ada apa-apanya. Fatamorgana adalah sesuatu yang tak berwujud, itulah perumpamaan bagi amalan dan hati mereka yang kosong dari keimanan dan petunjuk. Amalan mereka bak fatamorgana dan hati mereka bak tanah qi'ah.

Renungkanlah apa yang terkandung dalam firman Allah ini:
ÙŠَØ­ْسَبُÙ‡ُالظَّÙ…ْآنُÙ…َاءً
"Orang orang yang dahagamengiranya air."

Dzom'an pada ayat di atas berarti orang yang teramat haus, lalu ia melihat fatamorgana yang ia kira bahwa itu adalah sumber air, tetapi ketika ia mendatanginya ia tidak mendapatkan apa-apa. Bahkan ia dihianati oleh sesuatu yang paling ia butuhkan pada saat itu. begitu pula mereka, tak kala amalan-amalan yang mereka lakukan tidak dilandasi niat lillahi ta'ala dan tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka amalan-amalan tersebut layaknya fatamorgana. Mereka tidak mendapatkan apa-apa darinya pada saat mereka membutuhkannya. Dan Allah subhanahu wa ta’ala akan membalas dan menghisab amalan mereka.

Disebutkan dalam hadist shahih yang diriwayatkan oleh Abu Sa'id al Khudriy tentang tampaknya Allah di depan hamba-hambanya, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :   ("Lalu jahannam didatangkan dan dibentangkan, seolah-olah ia fatamorgana, lantas orang yahudi ditanya: apa yang dahulu kalian sembah?

Mereka menjawab: kami menyembah 'Uzair anak Allah.

Maka dikatakan kepada mereka: kalian telah berdusta. Sesungguhnya Allah tidakmempunyai istri dan anak. Lantasapa yang kalian inginkan?

Mereka menjawab: kami ingin engkau memberi kami minuman.

Lalu dikatakan kepada mereka: minumlah! Mereka langsung berjatuhan ke dalam neraka jahannam.

Kemudian orang-orang nashara ditanya: apa yang kalian sembah dahulu?

Mereka menjawab: kami menyembah 'Isa al masih anak Allah.

Lalu dikatakan kepada mereka: kalian telah berdusta, sesungguhnya Allah tidak mempunyai anak dan istri, lantas apa yang kalian inginkan?

Mereka menjawab: kami ingin engkau memberi kami minuman.

Lalu dijawab: minumlah! Dan mereka langsung berjatuhan ke dalam neraka jahannam")

Begitulah kondisi orang yang amalannya sia-sia. Ia akan dikhianati oleh kesia-siannya takkala ia membutuhkannya, karena amalannya itu tak berwujud. Jika aqidah yang dipeluk seseorang tidak sesuai dengan kebenaran maka pemeluknya tidak akan mendapatkan melainkan kesia-siaan.

Begitu pula jika orientasi sebuah amalan itu salah, seperti beramal untuk selain Allah, atau tidak sesuai dengan perintahnya, maka amalanitu akan menjadi sia-sia karena orientasi yang salah. Bahkan pelakunya akan mendapatkan mudharat karena ia tidak mendapatkan apa yang ia harapkan dari amalan yang sia-sia tersebut. Amalan dan aqidahnya tidak dapat menolongnya. Dan ia akan diadzab karena tidak ada mafaat yang ia dapatkan darinya bahkan yang ia dapatkan adalah kemudharatan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
"Dan diadapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberika kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungannya."


Itulah permisalan bagi orang yang sesat yang dia mengira dirinya berada di atas kebenaran dan petunjuk.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda!


Official Website Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Madinah, Saudi Arabia. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Semangat baru IKPM Madinah di Awal Semester 1446 H

Madinah – Alhamdulilllah pada hari Ahad malam, 3 Rabiul Tsani 1446 / 6 Oktober 2024, keluarga besar IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern) Gon...

Blog Archive