Oleh : Syeikh ‘Abdul Malik bin
Ahmad Ramadhony-hafidzohullah-
Penerjemah: Hedi Kurniadi
Dari ummil
mu’minin ‘Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha, ia berkata: bahwasannya
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
خيركم
خيركم لأهله, وأنا خيركم لأهلي )) ))
‘’Sebaik-baik dari kalian adalah yang
paling baik terhadap keluarganya, dan diantara kalian Akulah orang yang paling
baik terhadap keluargaku” [diriwayatkan oleh Tirmidzi (3895), Ibnu Majah (1977)
dari sahabat Ibnu ‘Abbas- radhiyallahu ‘anhuma-, dishahihkan oleh Al-Albany dalam ‘As-Silsilah
Ash-Shohihah (285)].
Sesungguhnya
hakikat kepribadian seseorang itu lebih mudah diketahui saat ia berada di
rumahnya dari pada di luar. Ini merupakan sebuah kaidah yang tidak dapat
dipungkiri, rahasianya adalah bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk
bersandiwara bersikap baik saat di luar rumah dan mampu bertahan di atas
kepalsuan itu. Demikian itu dikarenakan interaksinya dengan orang lain di luar
rumah memakan waktu yang relatif singkat, dengan orang pertama setengah jam,
lalu dengan orang yang kedua satu jam, dengan orang ketiga lebih singkat atau
bahkan lebih lama. Mereka semua bisa ia pergauli dengan sikap yang direkayasa
dan watak yang didramatisir, bukan dengan kepribadiannya sendiri.
Layaknya yang
dilakukan oleh sebagian buruh atau pegawai, mereka terbiasa menampakkan sikap
dan akhlak yang baik serta
menyembunyikan kepandiran dan kebodohan, akan tetapi tatkala berada di
dalam rumah ia tidak mampu menyisakan sedikit pun dari kepribadian yang memang
tidak sesuai dengan realita sepanjang hayatnya. Sebab ia harus menahan diri
dari perdebatan batinnya, sampai ia kembali pada watak semula yang tidak ada beban di dalamnya. Pepatah mengatakan:
“tabiat mengalahkan sandiwara”.
Lain halnya dengan beban yang
sementara, maka mereka sanggup memikulnya. Sebagaimana yang dilakoni oleh
sebagian orang-orang fasiq jika hendak meminang seorang perempuan, sekian lama
mereka pacaran dan menjalin hubungan, dengan menampakkan sisi kebaikan dan
menyembunyikan sisi lain dari kejelekannya.
Sekiranya
Allah menjadikan mereka sepasang suami istri, maka akan tersingkap kedua watak
aslinya. Mayoritas pasangan suami istri yang menikah dengan gaya barat yang
melenceng dari ajaran Islam seperti ini, merupakan pernikahan yang dibina di
atas kecurangan dan penipuan, sehingga terjadilah perceraian dengan berbagai
macam motif kejahatan.
Akhlak
seseorang yang sesungguhnya akan terungkap saat berada di dalam rumah. Di
sanalah kelembutannya akan tampak dari kekasaran tutur katanya, kedermawan dari
kekikirannya, kehati-hatian dari kecerobohannya, bagaimana ia bersikap terhadap
ibu bapaknya? Alangkah dahsyatnya kedurhakaan pada saat ini! Bagaimana ia
berinteraksi dengan saudara-saudaranya? Aduhai betapa kasarnya tutur kata pada zaman ini! Fenomena seperti ini
dikarenakan kebersamaan dalam ruang lingkup keluarga sejatinya membuahkan
kenyataan yang sesungguhnya.
Oleh sebab
itu, cari tahulah siapa dirimu sebenarnya saat engkau berada di rumah.
Bagaimana kesabaranmu terhadap anak-anakmu, terhadap istrimu? bagaimana
kesanggupanmu dalam memikul tanggungjawab rumah tangga?
Lantas
bagaimana mungkin seseorang bisa memperbaiki keadaan umat jika rumah tangganya
sendiri tidak bisa ia perbaiki?
Inilah rahasia
sabda Nabi shallallahu’alaihiwasallam, ”sebaik-baik dari kalian ialah
yang paling baik terhadap keluarganya”.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda!