Segala macam info dan berita tentang studi di kota Madinah dan Ikatan Keluaga Pondok Modern Gontor Cab. Madinah

Sabtu, 16 Maret 2013

Sifat Sombong itu Lebih Buruk daripada Kesyirikan


Oleh: Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah
Penerjemah: Badruddin Az-Zarkasyi

Dosa pertama kali yang dilakukan oleh Iblis dan Nabi Adam adalah kesombongan dan  ambisiusme. Adapun sombong merupakan dosa Iblis yang terlaknat, kemudian berpindah secara turun-temurun. Sedangkan dosa Nabi Adam, yaitu sifat ambisius dan mengikuti keinginan syahwat, yang menyebabkan Nabi Adam bertaubat serta mendapatkan hidayah. Adapun dosa Iblis tersebut membuatnya menyalahkan takdir dan beranggapan hal itu merupakan suatu ketetapan, sedangkan dosa Nabi Adam mengharuskannya untuk mengakui dosanya serta memohon ampunan.           
            
Orang-orang yang sombong dan yang menyalahkan takdir, senantiasa bersama pemimpin mereka yaitu Iblis menuju ke neraka. Adapun para pengikut syahwat kemudian memohon ampunan dan bertaubat lagi mengakui dosa-dosa mereka, yaitu orang-orang yang tidak menyalahkan takdir, mereka senantiasa bersama bapak mereka yaitu Adam di surga.
            
Aku mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu berkata: "Sifat sombong itu lebih buruk daripada kesyirikan; karena orang yang sombong itu enggan untuk beribadah kepada Allah Ta'ala. Adapun orang musyrik, ia menyembah Allah dan menyembah selain Allah."  
            
Aku berkata, oleh sebab itu Allah menjadikan neraka tempat bagi orang-orang yang sombong. Sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam Surat Gafir:

ادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِيْنَ فِيْهَا فَبِئْسَ مَثْوَى اْلـمُتَكَبِّرِيْنَ 

(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong."  (Q.S. Gafir: 76)

Dan Allah Ta'ala berfirman dalam Surat An-Nahl: 29,

   فَادْخُلُوا أَبْوَابَ جَهَنَّمَ خَالِدِيْنَ فِيْهَا فَلَبِئْسَ مَثْوَى اْلـمُتَكَبِّرِيْنَ 

"Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu."

Dan Allah Ta'ala berfirman:

وَيَوْمَ القِيَامَةِ تَرَى الَّذِيْنَ كَذَّبُوا عَلَى اللهِ وُجُوْهُهُم مُسْوَدَّةٌ أَلَيْسَ فِي جَهَنَّمَ مَثْوًى لِلْمُتَكَبِّرِيْنَ   

"Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?" (Q.S. Az-Zumar: 60)
            
Bahwasanya orang-orang yang sombong dan sewenang-wenang, Allah akan mengunci mati hati mereka. Allah berfirman:  
كَذلِكَ يَطْبَعُ اللهُ عَلَى كُلِّ قَلْبٍ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
"Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang." (Q.S. Gafir: 35)

Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tidak akan masuk surga, barang siapa dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun seberat biji dzarrah." (H.R. Muslim). Kemudian Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kesombongan adalah, menolak kebenaran dan meremehkan manusia."

Allah Ta'ala berfirman:
   
إِنَّ اللهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,…." (Q.S. An-Nisa': 48),
merupakan suatu peringatan, bahwasanya Allah tidak akan mengampuni dosa sombong yang lebih besar dari pada dosa syirik. Hal ini sama halnya, barang siapa yang tawadhu' karena Allah, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya. Begitu juga barang siapa yang enggan melaksanakan kebenaran, niscaya Allah akan menghinakannya, merendahkannya, dan meremehkannya.
            
Barang siapa yang menyombongkan diri untuk melaksanakan kebenaran -meskipun orang yang menyampaikannya lebih rendah wibawanya, atau pun orang yang dibencinya, atau pun orang yang dimusuhi olehnya- bahwasanya kesombongannya hanyalah kepada Allah. Karena sesungguhnya Allah, Dia-lah yang haq, kalam-Nya benar, agama-Nya benar, dan  kebenaran merupakan sifat-Nya, dari-Nya, dan milik-Nya. Jikalau seorang hamba menolak kebenaran tersebut, serta sombong untuk menerimanya, ketahuilah! bahwasanya ia menolak atas Allah, dan sombong kepada Allah, Wallahu a'lam. (Madarijus Salikin, jilid. 2, hal. 339-340)    
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar anda!


Official Website Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Madinah, Saudi Arabia. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Semangat baru IKPM Madinah di Awal Semester 1446 H

Madinah – Alhamdulilllah pada hari Ahad malam, 3 Rabiul Tsani 1446 / 6 Oktober 2024, keluarga besar IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern) Gon...

Blog Archive