Semula fakultas ini bernama Fakultas Bahasa dan Sastra Arab
pada asal mula berdirinya tahun 1375 H/1956 M. Kemudian pada tahun 1398 H/1978
M, namanya dirubah menjadi Fakultas Bahasa Arab. Semenjak berdiri sampai tahun
1431 H/2010 M, fakultas ini telah meluluskan sebanyak 2787 mahasiswa yang
berasal dari 87 negara.
Dalam rangka mencetak para ahli di bidang pengajaran dan
riset ilmu bahasa Arab, disusunlah dua tingkat program akademik pada fakultas
ini. Program Sarjana dan Program Pasca Sarjana. Adapun Program Pra Sarjana atau
Persiapan Bahasa Arab di UIM bukan termasuk ruang lingkup fakultas ini.
Program Sarjana di fakultas ini dapat ditempuh
sekurang-kurangnya 4 tahun atau 8 semester. Pada Program Sarjana atau Strata 1
di semua fakultas UIM tidak terdapat jurusan. Penjurusan baru akan dimulai pada
Program Pasca Sarjana.
Berbeda dengan di Indonesia, Program Diploma di sini
termasuk dalam Program Pasca Sarjana. Jadi, syarat mutlak mengikuti program ini
adalah lulus S1. Program ini juga disebut Diploma Tingkat Tinggi (Diblum
‘Aly). Di dalam fakultas ini hanya ada satu jurusan diploma yaitu Diploma
Balaghah. Masa studinya hanya satu tahun atau dua semester.
Program Pasca Sarjana lainnya ialah Program Magister.
Terdapat dua jurusan dalam program ini. Pertama ialah Jurusan Linguistik dan
yang kedua adalah Jurusan Balaghah dan Sastra Arab. Masing-masing jurusan dapat
ditempuh dalam lima semester.
Jika sudah menempuh Program Magister, mahasiswa bisa
melanjutkan ke program akademik selanjutnya, yaitu Program Doktoral. Jurusan
program ini sama dengan jurusan pada Program Magister, hanya saja masing-masing
harus ditempuh dengan 8 semester atau 4 tahun.
Komplek Perkuliahan Fakultas Bahasa Arab |
Salah satu tujuan fakultas ini didirikan ialah untuk mencetak ulama-ulama yang kompenten dalam ilmu bahasa Arab sehingga dapat memahami Al-Quran, Hadis, dan sumber-sumber intelektual Islam yang lain. Maka dari itu, disusunlah kurikulum mata kuliah yang mengacu pada peningkatan kemampuan berbahasa Arab yang meliputi Nahwu, Sharaf, Balaghah, Sastra Arab, dan lainnya.
Dalam Program Strata 1 (S1) misalnya. Sastra Arab dipelajari
semenjak semester pertama sampai terakhir. Bidang kajiannya bukan hanya sastra
kontemporer saja, namun juga sastra pada zaman Jahiliyyah sampai ketika
awal mula munculnya Islam. Sastra Abbasiah, Andalus, Mamluky dan Saudi juga
dibahas tuntas.
Nahwu dengan pedoman “Syarhu Ibn ‘Aqil” juga ditempuh dalam
delapan semester. Sedangkan mata pelajaran Sharaf dalam tujuh semester. Adapun
Balaghah dengan tiga bagiannya (Ma’any, Bayan, dan Badi’) dipelajari
dalam enam semester. Ditambah lagi dengan ilmu “Al-Urudh wa-l-Qafiyah”,
“Al-Lahjat wa-l-Ashwat” , “An-Naqdu-l-Adaby”, dan lainnya. Siapapun yang mempelajarinya
akan hanyut terbawa ombak syi’ir araby. Sajaknya, ketukannya, dan bahkan
intonasinya.
Jadilah fakultas ini sangat cocok bagi pecinta bahasa Arab
sebagai kunci ilmu pengetahuan agama Islam. Dengan menguasainya kita bisa lebih
memahami apa yang dimaksud ayat-ayat al-Quran dan hadis-hadis Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam. Tak hanya itu, dengan penguasaan ilmu-ilmu tadi
ungkapan-ungkapan para ulama di zaman dulu maupun sekarang akan mudah tercerna
dengan baik.
Dari berbagai sumber.
Bagaimana caranya bisa belajar sastra bahasa arab disana .... kalo ada beasiswa mungkin juga bagaimana prosedurnya......?
BalasHapusKitab kitab yang di pakai apa aja? Apakah tidak mempelajari fiqh lughoh?
BalasHapusKitab kitab yang di pakai apa aja? Apakah tidak mempelajari fiqh lughoh?
BalasHapus