Oleh: Azzam Mushoffa, mahasiswa Fakultas
Syariah UIM, semester 4.
Sejarah
Fakultas Syariah adalah fakultas yang pertama
kali dibangun di Universitas Islam Madinah (UIM) pada tahun 1381 H/1961 M,
bertepatan dengan berdirinya kampus ini. Angkatan pertama sekaligus pioner pada
Fakultas Syariah berjumlah 85 mahasiswa. Lima tahun berikutnya tepat pada tahun
1386 H berdirilah Fakultas Da'wah yang semakin menarik minat para penuntut ilmu
untuk mendaftarkan diri di kampus ini.
Misi yang diemban fakultas ini adalah
pendalaman materi-materi fiqih dan ilmu-ilmu lain yang menyokongnya. Karena
itulah, mencetak para ahli fiqih yang memiliki kompetensi adalah hal paling
primer. Dari situ diharapkan mereka memberikan banyak solusi untuk permasalahan
fatwa, hukum, pembelajaran agama, serta mampu menyumbangkan karya-karya ilmiah
kelak ketika mereka kembali ke negaranya masing-masing. Selain itu, fakultas
ini juga sangat memperhatikan tauhid sebagai pelajaran pokok di kampus UIM.
Deskripsi
Umum
Bisa dibilang, Fakultas Syariah adalah fakultas
terfavorit di antara fakultas-fakultas yang lain di UIM. Pada tahun ajaran
1433-1434 H, fakultas ini menampung 11.264 mahasiswa -baik berkewarganegaraan
Saudi maupun non Saudi- dari total 18.999 mahasiswa UIM. Hal ini menunjukkan
bahwa sekitar 59% mahasiswa memilih fakultas ini dan sisanya menyebar di
fakultas lain.
Jenjang yang bisa dipelajari di fakultas ini
ada empat yaitu tingkat bachelor (S1), diploma, magister (S2) serta doktoral
(S3). Pada tingkatan bachelor, seorang mahasiswa belum mempelajari pendalaman
materi. Mereka hanya diberikan beberapa dasar pelajaran fiqih yang umum.
Pendalaman yang sebenarnya (atau penjurusan) baru akan dipelajari ketika sudah
menempuh tingkatan magister. Pada tingkatan ini terdapat jurusan Fiqih, Usul
Fiqih, Qadla', Anzhimah, dan Iqtisod Islami (Ekonomi Islam).
Pada jurusan Qadla' seseorang akan mempelajari
hukum-hukum Islam sehingga diharapkan bisa menjadi seorang hakim yang
mengetahui hukum Islam. Sedangkan pada jurusan Anzhimah seorang mahasiswa akan
mengenal tentang peraturan negara dengan lebih dalam. Jurusan ini dikhususkan
hanya untuk orang Saudi.
Kelebihan
Fakultas Syariah Daripada Fakultas Lain
- Lebih dibutuhkan masyarakat Indonesia
Mayoritas masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang bisa dikatakan masih minim ilmu agama namun di sisi lain juga memiliki
semangat yang tinggi untuk mempelajari agama. Nah, yang kita ketahui sejauh
ini, banyak sekali praktek-praktek ibadah yang dilakukan masyarakat kita yang
tidak sesuai dengan pada Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Pada Fakultas Syariah seseorang akan
mempelajari praktek ibadah secara menyeluruh dan terperinci. Praktek ibadah
yang dimaksud adalah rukun islam yang lima, dan berbagai permasalahan lain yang
sering terjadi di kalangan umat islam di seluruh dunia. Misalnya saja tentang
tata cara berwudlu dan solat. Kita akan dipaparkan beberapa pendapat dari empat
imam besar dalam bidang fiqih: Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi'i, dan
Imam Ahmad.
Yang menjadi istimewa ialah pendalaman masalah tersebut
dengan mengetahui sebab perbedaan pendapat. Hal itu menjadikan seseorang lebih memahami
dalil-dalil yang dipakai. Dengan mengetahui dalil masing-masing imam, kita akan
terhindar dari taklid buta dan bisa beribadah dengan tenang karena mendasari
amalan kita dengan ilmu yang kita yakin berasal dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam.
Meski masyarakat kita belum membutuhkan ilmu
yang mendalam, namun mereka sangat membutuhkan tata cara beribadah sehari-hari
dengan cara yang benar yang diambil dari sumber yang terpercaya. Dan itu semua
bisa didapatkan secara maksimal jika seorang pelajar mau memfokuskan belajar di
Fakultas Syariah.
- Kelebihan lainnya adalah kebanyakan lulusannya lebih bisa memahami apa itu arti perbedaan yang sering memecah belah masyarakat. Hal itu disebabkan karena mereka telah mempelajari sebab permasalahan secara rinci, berbeda dengan fakultas lain.
Empati adalah sebuah sifat khas yang dimiliki
oleh kebanyakan orang Indonesia. Sifat ini akan dimiliki oleh orang yang
terbiasa menemui perbedaan dalam menjalani hidupnya. Pelajar di Fakultas
Syariah akan terbiasa membenturkan dirinya dengan masalah-masalah fiqhiyyah
sehingga akan lebih bijak membedakan mana masalah yang penting yang berkaitan
dengan tauhid dan mana yang sifatnya furu'iy seperti permasalahan fiqih,
biidznillah.
Seorang tabi’i bernama Qatadah pernah
berkata:
من لم يعرف الاختلاف لم يشم أنفه الفقه
“Barangsiapa tidak mengetahui perselisihan di
tengah masyarakat, maka ia belum mengenal fiqih.”
Sedangkan Sa'id bin Abi Arubah mengatakan:
من لم يسمع الاختلاف فلا تعده عالما
“Siapa yang belum memahami perselisihan
manusia, maka jangan engkau anggap sebagai orang berilmu!”
- Mata pelajaran yang diajar mencakup semua mata kuliah fakultas lain.
Dibandingkan fakultas lain, Fakultas Syariah
disebut sebagai fakultas dengan mata pelajaran terlengkap. Bahkan ada istilah“kulliyyatus
syariah ta'kulul kulliyyaat”, Fakultas Syariah itu memakan semua fakultas
lain. Tidak heran jika kita menilik fakta historis bahwa fakultas ini adalah
fakultas pertama yang dibangun di Universitas Islam Madinah. Hal itulah yang
menjadikannya tetap mempertahankan kekayaan mata pelajaran yang mencakup mata pelajaran
inti di fakultas lain. Maka dari itu, seseorang yang belajar di syariah tidak
perlu khawatir jika ia tidak mendapati hal-hal penting di fakultas lain.
Misalnya saja kita ingin mempelajari tauhid
yang menjadi pelajaran inti di Fakultas Da'wah. Di Fakultas Syariah sekalipun
kita mempelajarinya dalam 4 semester. Jika kita menyukai pelajaran Nahwu dan
hobi membaca kitab “Syarh Ibnu ‘Aqil”, kita pun mempelajarinya di Fakultas
Syariah dalam 4 semester sebagaimana yang dipelajari oleh anak-anak Fakultas
Lughoh (Bahasa Arab) yang harus menempuh 8 semester mempelajari kitab tersebut.
- Di sini kita mempelajari ilmu agama untuk langsung bisa diterapkan dalam praktek ibadah sehari-hari.
Kelebihan yang bisa menjadi keuntungan secara
langsung bagi mahasiswa Fakultas Syariah adalah perbaikan kualitas ibadah. Hal
itu diakui oleh banyak pelajar fakultas ini. Ketika mereka mulai mempelajari
fiqih dan mendalaminya dengan lebih detail mereka menemukan dalil-dalil baru
yang mungkin meruntuhkan atau menguatkan pendapat mereka dahulu. Hingga akhirnya
mereka semakin bisa memperbaiki kualitas ibadah secara langsung bahkan setelah
mereka mendapatinya dari kelas. Dengan begitu, mereka semakin bisa memegang
prinsip ulama bahwa ilmu itu dipelajari untuk diterapkan bukan hanya dihafal.
- Lulusan fakultas ini bisa melanjutkan studi di hampir semua fakultas lain.
Selama alumni Fakultas Syariah bisa menguasai
materi fakultas yang dituju ia akan mendapatkan peluang yang cukup besar untuk
menembus tesnya, biidznillah. Berbeda
dengan fakultas lain yang seringkali susah untuk melanjutkan studi di fakultas
lain.
Hal ini sudah menjadi sesuatu yang lumrah di
kalangan mahasiswa Indonesia sendiri. Karena pelajarannya yang juga mencakup
semua pelajaran inti dari fakultas lain maka tak heran sarjananya pun bisa
diterima di hampir semua tingkatan magister di UIM. Taruhlah kalau seseorang
lulusan syariah ingin mendalami ilmu hadis, maka ia hanya harus menghapal
materi hadis secara utuh dan latar belakang pendidikan tidak akan terlalu
dihiraukan. Berbeda jika sebaliknya mahasiswa Fakultas Hadis ingin mencoba
mendaftar S2 di jurusan fiqih, maka hampir dipastikan peluangnya sedikit sekali
walaupun dia menguasai materi fiqih Fakultas Syariah dari semester satu sampai
delapan.
- Fakultas Syariah didominasi oleh orang Saudi karena lulusannya diterima di semua lembaga resmi di bawah negara Saudi, berbeda dengan fakultas lain.
Fakultas Syariah adalah fakultas yang menjadi
favorit bagi orang Saudi. Kita tengok saja perbandingan pelajar Saudi di
Fakultas Syariah dan fakultas lain yang terlampau jauh. Pelajar Saudi di
Syariah (7964 mahasiswa), Da'wah (1126 mahasiswa), Hadis (207 mahasiswa),
Al-Qur'an (238), Lughoh (522). Data ini diambil dari data tahun ajaran
1433-1434 H.
Selain untuk mempelajari Fiqh, Hukum &
Politik Islam, Perundang-undangan, dan lain sebagainya, fakultas ini juga
menjadi incaran orang-orang pribumi yang ingin diterima sebagai pegawai
kerajaan. Karena pada umumnya kantor pemerintahan dan swasta mensyarakat ijazah
S1 jurusan Syariah. Hal-hal itulah yang tidak mereka dapatkan di fakultas lain.
- Cocok untuk orang yang tidak suka menghapal atau jago menghapal namun hobi mengotak-atik sesuatu.
Menyenangkan tentunya jika kita tahu
kualifikasi kita sendiri dan metode kita dalam mempelajari sesuatu. Jika kita
sudah tahu metode yang cocok maka itu akan lebih memudahkan kita untuk
mendapatkan informasi-informasi baru tanpa harus bersusah payah.
Nah, Fakultas Syariah ini didominasi oleh
pelajaran-pelajaran yang memfokuskan pada pemahaman yang tinggi terhadap suatu
masalah yang njlimet atau ruwet. Misalnya saja Usul Fiqih. Kita
harus dipusingkan dengan istilah-istilah baru dan bahasa yang agak susah dan
seakan berputar-putar tidak ada ujungnya. Maka dari itu dibutuhkan seni khusus
untuk memahami bahasa yang digunakan para Usuly
(ahli Usul Fiqih) yaitu dengan sering membiasakan mengenal istilah-istilah
mereka bahkan per-madzhabnya.
Berikut adalah beberapa mata pelajaran penting
pada Fakultas Syariah beserta buku yang dijadikan sebagai pegangan mahasiswa
selama belajar di Madinah.
- Fiqih: “Bidayatul
Mujtahid” oleh Ibnu Rusyd, dan beberapa buku lain tergantung dosen
pengajar.
- Usul Fiqih: “Raudlatun
Nadhir fii Junnatil Manaadhir” oleh Ibnu Qudamah, dan beberapa sumber lain
terserah dosen pengajar.
- Tauhid: “Fathul Majid” karangannya Syekh Abdurrohman bin Hasan, “Qowa'idul Mutsla” milik Syekh Utsaimin, dan beberapa kitab lain ditentukan sendiri oleh dosen pengajar.
- Nahwu: “Alfiyyah Syarkh Ibn Aqiil”, dan beberapa buku lain tergantung dosen.
- Hadis: Menggunakan kutubussittah sebagai kurikulum. Setiap satu semester akan dipelajari satu kitab secara berurutan mulai dari “Shahih Bukhari” sampai “Sunan Ibnu Majah”.
- Tafsir: “Tafsir Al-Qur'an al-‘Azhim” milik al-Hafidz Ibnu Katsir, dan beberapa sumber lain.
- Dan beberapa mata pelajaran pendukung lainnya.
Beginilah sekilas tentang kelebihan dan
beberapa info penting tentang fakultas kami, Fakultas Syariah. Semoga ini cukup
sebagai panduan awal mengenal Fakultas Syariah. Yang jelas, semua fakultas
memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Para pencari ilmu harus bisa
jeli untuk melihat di mana kemampuannya meraup banyak ilmu dan sebaik apa medan
dakwah yang akan dia terjuni suatu saat nanti. Jika bisa mengombinasikan
keduanya dengan seimbang, maka tidak akan diragukan lagi hasilnya pun tidak
mengecewakan. Wallallahul Muwaffiq.