Menyambung tali silaturrahim merupakan sebuah hal yang urgen dalam mu'amalah antar manusia. Pondok Modern Darussalam Gontor tidak pernah lupa menjaga hubungan silaturrahim dengan pihak-pihak yang pernah bekerjasama dengannya, termasuk para masyayikh yang pernah mengunjungi kampus Gontor dalam rangka dauroh tadribiyyah ataupun dalam even lainnya.
KH. Hasan, Prof. Ibrahim (serban merah), Prof. Mahmud Qodah (serban putih), KH. Masyhudi Subari dan anggota IKPM Madinah di depan gedung rektorat UIM |
Kehadiran KH. Hasan Abdullah Sahal di kota Madinah kali ini beliau manfaatkan untuk melanggengkan hubungan silaturrahim dengan para dosen yang pernah menginjakkan kakinya di tanah Gontor. Pada Senin (27/01/14), ditemani oleh H. Masyhudi Subari, MA dan beberapa anggota IKPM Madinah, beliau berkunjung ke kampus Universitas Islam Madinah. Kunjungan pertama beliau adalah ke gedung rektorat, tempat Prof. Dr. Ibrahim Al-Ubaid, Warek UIM Urusan Akademik berkantor. Di kantor syaikh Ibrahim, beliau bercerita dan bernostalgia tentang kehidupan studi beliau di kota Madinah. Sempat pula beliau bertemu dengan Prof. Dr. Mahmud Qodah, Warek UIM Urusan Pengembangan yang berdarah Melayu Kedah, Malaysia dan kemudian berfoto bersama.
Dr. Musallam (paling kiri) |
Kunjungan dilanjutkan ke gedung Fak. Syariah. Setelah mengelilingi ruang-ruang perkuliahan dan mengunjungi perpustakaan fakultas, rombongan menyambangi ruang Ka. Prodi Ekonomi Islam, Dr. Musallam Al-Fizzi. Beliau menyambut dengan hangat dan merasa amat senang sekali mendapat kunjungan dari kyai Gontor. Di akhir perjumpaan, beliau mengundang Kyai Hasan dan Ust. Masyhudi ke kediaman beliau pada sore hari itu juga. Beliau ikut mengantarkan rombongan keluar dari gedung fakultas.
Berikutnya, giliran Fakultas Dakwah dan Ushuluddin yang menjadi objek kunjungan. Kunjungan langsung mengarah ke kantor Dekan Fakultas, Dr. Abdulaziz At Towyan. Di kantor dekan ini beliau juga bertemu Dr. Abdullah Abdul Hamid yang sangat ingin mengundang beliau ke kediamannya. Dalam nada bercanda, beliau mengungkapkan bahwa dirinya marah sekali jika ada masyayikh Gontor yang datang ke Madinah dan beliau tidak diberitahu.
Dr. Al-Balusyi (kedua dari kiri) |
Dr. Al-Ghufaily (paling kanan) dan Dr. Abdullah Abd Hamid (kedua dari kiri) |
Dari gedung Fak. Dakwah, rombongan meneruskan kunjungan terakhir ke Gedung Institut Pengajaran Bahasa Arab untuk Non-Penutur Bahasa Arab (Ma'had Ta'limul Lughoh Al-Arabiyyah li Ghairi an-Nathiqin biha) untuk menyambangi Dr. Abdurrahman Al-Balusyi, dekan institut tersebut. Di sini pun, perbincangan berlangsung hangat, mengingat beliau amat terkesan dengan pelayanan pondok selama beliau mengisi dauroh. Kunjungan diakhiri dengan menyerahkan buah tangan berupa wardun dan kalender Gontor serta potret bersama.
Setelah sholat Zhuhur di Masjid Nabawi, Kyai Hasan dan Ust. Masyhudi berangkat untuk memenuhi undangan syaikh Dr. Musallam Al-Fizzi untuk berkunjung ke rumahnya. Kunjungan diawali dengan perbincangan hangat sembari minum teh dan dilanjutkan dengan jamuan makan siang. Setelah sholat Ashar di masjid syaikh, rombongan diantar menuju hotel dengan mobil pribadi kawan syaikh Musallam.
Undangan masih berlanjut untuk keesokan harinya. Rupanya, Syaikh Dr. Abdullah Abdul Hamid bersungguh-sungguh dengan undangannya kemarin. Akhirnya, IKPM Madinah meminta izin kepada pihak Darunnajaah untuk menunda keberangkatan Kyai Hasan dan Ust. Masyhudi ke Mekkah oleh karena undangan yang mesti dipenuhi.
Dan, kamipun berangkat ke kediaman Dr. Abdullah Al-Ghufaily, sahabat karib Dr. Abdullah Abdul Hamid yang juga pernah berkunjung ke Gontor untuk melaksanakan dauroh tadribiyyah. Di kediamannya, kami disambut dan disuguhi dengan gahwah (kopi arab) ditemani kurma sukkary sesuai dengan adat Saudi, tentu diiringi dengan cerita-cerita tentang pondok, kampus UIM dan kota Madinah dalam percakapan yang hangat. Selanjutnya, dihidangkanlah jamuan makan siang untuk Kyai Hasan dan kami. Setelah makan siang, perbincangan dilanjutkan sambil minum teh hingga menjelang waktu ashar.
Rombongan pun akhirnya pamit pulang untuk mempersiapkan keberangkatan Kyai Hasan dan Ust. Masyhudi ke Mekkah setelah sholat ashar. (HASB)
Setelah sholat Zhuhur di Masjid Nabawi, Kyai Hasan dan Ust. Masyhudi berangkat untuk memenuhi undangan syaikh Dr. Musallam Al-Fizzi untuk berkunjung ke rumahnya. Kunjungan diawali dengan perbincangan hangat sembari minum teh dan dilanjutkan dengan jamuan makan siang. Setelah sholat Ashar di masjid syaikh, rombongan diantar menuju hotel dengan mobil pribadi kawan syaikh Musallam.
Undangan masih berlanjut untuk keesokan harinya. Rupanya, Syaikh Dr. Abdullah Abdul Hamid bersungguh-sungguh dengan undangannya kemarin. Akhirnya, IKPM Madinah meminta izin kepada pihak Darunnajaah untuk menunda keberangkatan Kyai Hasan dan Ust. Masyhudi ke Mekkah oleh karena undangan yang mesti dipenuhi.
Dan, kamipun berangkat ke kediaman Dr. Abdullah Al-Ghufaily, sahabat karib Dr. Abdullah Abdul Hamid yang juga pernah berkunjung ke Gontor untuk melaksanakan dauroh tadribiyyah. Di kediamannya, kami disambut dan disuguhi dengan gahwah (kopi arab) ditemani kurma sukkary sesuai dengan adat Saudi, tentu diiringi dengan cerita-cerita tentang pondok, kampus UIM dan kota Madinah dalam percakapan yang hangat. Selanjutnya, dihidangkanlah jamuan makan siang untuk Kyai Hasan dan kami. Setelah makan siang, perbincangan dilanjutkan sambil minum teh hingga menjelang waktu ashar.
Rombongan pun akhirnya pamit pulang untuk mempersiapkan keberangkatan Kyai Hasan dan Ust. Masyhudi ke Mekkah setelah sholat ashar. (HASB)