KH. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag beserta rombongan berpose dengan anggota IKPM Madinah |
MADINAH – Telah menjadi program rutin pondok selama beberapa tahun ini untuk mengadakan ibadah umroh bersama santri dan asatidz. Rombongan umroh Ramadhan kali ini dibimbing secara langsung oleh pimpinan PMDG, KH. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag. Peserta umroh kali ini terdiri dari beberapa guru senior, guru-guru tahun pertama dan santri kelas 5. Turut serta dalam rombongan wakil direktur KMI, Ust. H. Farid Sulistyo, Lc.
Rombongan tiba di kota Madinah
pada malam, Juni 2014 dan dipondokkan di Hotel Al-Majeedi Arac Suites, Madinah.
Pihak IKPM Madinah segera memberi sambutan terhadap rombongan dan menawarkan
bantuan sedapat mungkin untuk kemudahan rombongan selama berada di tanah suci. Beberapa
guru tahun pertama pun mengikuti tes masuk kampus Univ. Islam Madinah, mereka
ditemani dan dibimbing oleh teman-teman anggota IKPM Madinah yang masih belum berlibur ke Indonesia.
Kemudian, IKPM Madinah juga mengerahkan para anggota IKPM untuk ikut menemani rombongan dalam tour city Madinah. Pada tur ini, rombongan diajak untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di kota Madinah, seperti gunung Uhud, makam Syuhada' Uhud, masjid Quba', kebun kurma di mantiqoh Quba', masjid Qiblatain dan Komplek Percetakan Al-Quran Raja Fahd. Tur dimulai setelah sholat Subuh dan berakhir sebelum waktu Zhuhur.
Rombongan umroh PMDG ketika ziarah ke Syuhada' Uhud |
IKPM Madinah juga mengadakan
silaturrahim antara pimpinan pondok dan rombongan dengan warga IKPM Madinah. Silaturrahim
ini diadakan di pelataran Masjid Nabawi setelah Ashar pada tanggal 25/06/14. Dalam wejangannya,
Kyai Syamsul bercerita tentang sejarah dan kemajuan pondok, termasuk perubahan
personalia wakil direktur KMI yang saat ini diemban oleh H. Farid Sulistyo, Lc
dan Ust Sutrisno Ahmad, S.Ag. Beliau juga mengingatkan bahwa setiap alumni
Gontor adalah kader, baik itu kader pondok maupun kader daerah. Beliau juga
mengajak para doktor-doktor alumni Gontor untuk bersama-sama membangun UNIDA
(Universitas Darussalam) yang akan segera diresmikan.
Salah satu pesan beliau kepada anggota IKPM Madinah adalah agar mempergunakan waktu belajar di Madinah dengan sebaik-baiknya, hal ini sebagai rasa syukur telah diberikan tempat belajar yang insyaAllah aman dari segi akidah, bahasa, pengaruh, dsb.
"Yang penting bahwa belajar di luar negri harus betul-betul
berkali-kali lipat daripada belajar di dalam negri. Karena bayangannya orang yg
di negrimu asli itu, bahwa kalian akan mendapatkan lebih banyak daripada yang
belajar di negrinya sendiri. Maka persiapan atau ilmu yg dicari harus lebih
banyak. Jangan sampai orang mengira kalian dapat lebih banyak, tetapi tidak ada kelebihannya dibandingkan dengan yang belajar di dalam negri. Itu kan memalukan." ujar
beliau. (HASB)