IKPMMADINAH.COM, Madinah-
Sabtu (8/9), Segala puji dan puja khadirat Allah subhanahu wata'ala,
karena atas berkat rahmat dan hidayahnya, keluarga IKPM cabang
Madinah bisa menagdakan silaturrahim pada awal tahun ajaran baru 1440
H setalah menjalani waktu liburan musim panas kurang lebih 3 bulan
lamanya, sekaligus penyambutan teman-teman mahasiswa baru alumni
Gontor disertai wejangan-wejangan dari ustadz-ustadz dirosah ulya
mengenai sikap tolibul ilmi pada masa ajaran baru.
Alhamdulliah
dengan izin-Nya silaturrahim ini dapat berjalan dengan baik, meskipun
tidak dihadiri oleh seluruh warga IKPM cabang Madinah karena ada
kesibukan disana-sini, namun tidak mengurangi khidmatnya silaturrahim
ini yang diadakan di salah satu kamar mahasiswa UIM.
Dimulai
dengan lantunan tilawah suci al-quran yang dilantunkan oleh Fakhrun
Khair membuka silaturrahim ini. Semoga Allah menjadikan kita ahli
quran. Aamiin. Setelah segar mendengakan lantunan kalam ilahi,
silaturrahim dilanjutkan dengan perkenalan keluarga baru yang
alhamdulillah bertambah 6 orang. Namun qodarullah 2 mahasiswa lagi
masih menyelesaikan pemberkasan di Indonesia, sehingga harus diundur
sampai tanggal 17 september 2018. Tidak hanya anak baru, para asatidz
dirosah ulya, dan mahasiswa lamapun memperkenalkan dirinya
masaing-masing. Setelah perkenalan diri, acara dilanjutkan dengan
pengarahan dan wejangan-wejangan dari asatidzah dirosah ulya mengenai
pembelajaran dan sikap mahasiswa dalam tahun ajaran baru.
Beberapa
poin nasehat dari asatidz dirosat ulya dalam acara silaturrahim
keluarga besar IKPM cabang Madinah:
1.
Al-Ustadz Hudzaifah Muhammad Maricar, Lc
إن
الأرض لا تقدّس أحدا...
إنما
يقدس المرءَ عملُه
Maka, kita
seyogyanya harus melayakkan sikap di kota suci..
Masa-masa
awal adalah masa-masa penuh semangat.. justru ketika itulah kita
genjot kegiatan kita.. Karena akan datang suatu waktu dimana
semangat itu mengendor..
Mushahabatul
akhyaar.. penting. jangan salah pilih teman.
Serendah
apapun kita di Madinah, ketika pulang ke Indonesia, masyarakat
menganggap kita 'aalim biumuuriddiin. Apa yang sudah kita
persiapkan?
Nasehat
bagi mahasiswa baru, maupun mahasiswa S1 yang lama.. Ta'shil Ilmi.
Kalau bukan sekarang, ke depannya keteteran...
2.
Al-Ustadz Azmi Zarkasyi, Lc. MA
Kursi
yang saat ini kita duduki = mahal, setidaknya hampir 100 ribu riyal
Saudi atau setara 400 juta rupiah diinvestasikan kerajaan untuk
membiayai setiap kepala dari kita selama satu tahun. Diharapkan
untuk menjadi duta Jami'ah Islamiyyah, diharapkan untuk menjadi
du'aat ilallaah
Maka
sudah seharusnya kita bersyukur, dengan mengamalkan amanah kita..
Amanah
kita adalah menuntut ilmu, bukan lainnya. Di iqomah sudah tertulis,
laa yusmah lil'amal...
Diantara
nikmat belajar di Madinah adalah bisa shalat di Masjid Nabawi, di
Masjidil Haram serta talaqqi dengan Masyayikh di 2 masjid tersebut,
yang pengajarnya adalah profesor yang benar-benar ahli dan
mutamakkin dalam ilmu yang diajarkan..
Fakultas
yang sudah kita belajar di dalamnya, mau tidak mau harus kita
cintai.. karena itu adalah hasil dari apa yang sudah kita
istikharah-kan dengan Allah, dan buah dari apa yang sudah kita
istisyarah-kan dengan pihak yang kita percayai..
Fokus
dengan apa yang antum tekuni saat ini, dan jangan berhenti sampai
antum menjadi yang menonjol di bidang antum..
Buat
target-target agar segala apa yang akan kita lakukan jelas... Dan
tulis! In sya Allah itu menjadi doa
Shuhbatul
Sholihin, cari mereka, jadikan temanmu, dan perbanyak doa agar
istiqamah dan husnul
3.
Al-Ustadz Ahmad Nahid Silmy, Lc. MA
Perbarui
niat, semua kenangan liburan sudah saatnya untuk ditaruh pada
tempatnya..
Kondisikan
suasana belajar, zhahiran wa bathinan.. lengkapi buku-buku muqarrar
dari kuliah yang wajib maupun yang penunjang.. persiapan fisik,
untuk suasana yang kondusif.
Al-Mu'addal
at-Tarakumi sejak awal harus dimaksimalkan dan dipertahankan..
Law
of repetation, sesuatu yang kita ulang-ulang perlahan-lahan
menjadi kebiasaan/idmaan (candu) yang susah untuk kita terlepas
darinya.. orang yang terbiasa mengulang, akan mahir pada
bidang itu.
Di
antara sesuatu yang ana sesali adalah, ketika di awal-awal ana tidak
belajar secara detail, sampai ke juz'iyyatnya betul.. akhirnya
itupun berpengaruh ketika menulis. maka jangan cuekin kosakata yang
ada disatu paraghraf, jangah melewatinya dengan hanya faham
madhmunnya, tapi detail.
Kita
kuatkan kembali sistem imun kita dari godaan-godaan mahasiswa:
Masa
muda, Handphone, Duit. Apalagi hp, itu direm dahulu.
Saling
menasehati, ada teman kita lalai, kita nasehati. Dia menolak? Tetap
kita nasehati! Sampai kapan? Sampai ana mati atau anda yang mati!
Itu
semua tidak cukup dengan shabr, tetapi harus tashabbur!!
Perbanyak
doa dan saling mendoakan guru-guru kita, Masyayikh kita,, untuk
menguatkan qolbun kita, imun kita.
4.
Al-Ustadz Dayu Muhammad Hidayatullah, Lc. MA
Perbarui
niat.. orang yang senantiasa memperbarui niatnya, samangatnya akan
terbarui.
Nikmat
sekolah di Madinah, mahasiswa baru tidak ada ospek atau pelonco,
bahkan menjadi tamu istimewa.. bersyukur.
Cari
teman yang baik, tidak semua teman di jami'ah membawa kepada
kebaikan. Atur waktu sebaik mungkin, disiplin tingkat tinggi.
5.
Al-Ustadz Harsya Bakhtiar, Lc
قَالَ
رَسُولَ اللَّهِ ﷺ :
إِنَّ
اللَّهَ لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا
يَنْتَزِعُهُ مِنْ الْعِبَادِ وَلَكِنْ
يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ
حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا
اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالًا
فَسُئِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ
فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا .
رواه
البخاري
Allah
sudah memilih kita untuk berada di jalur 'ulama.. Maka, di manakah
tempat pengkaderan ulama yang lebih tinggi dari Madinah?
Kita
sudah di jalur, untuk sampai tujuannya hanya tinggal eksekusi.
Nasehat
Imam Syafi'i:
أَخي
لَن تَنالَ العِلمَ إِلّا بِسِتَّة،
سَأُنبيكَ عَن تَفصيلِها بِبَيانِ. ذَكاءٌ
وَحِرصٌ وَاِجتِهادٌ
Ini sesuatu yang
lazim bagi thalibul-'ilmi, kalau tidak paham dalam sekali baca, baca
lagi berulang-ulang. kal oyang lain tidur 8 jam, kita tidur 5 jam
وَدرهم
وَصُحبَةُ أُستاذٍ وَطولُ زَمانِ
Shuhbatu Ustadz, dan
Thuluz Zaman, adalah yang istimewa dari Madinah..
Profesor mana yang
bersedia untuk duduk mengajar hampir setiap hari?
Profesor mana yang
benar-benar detail mengajar hingga mungkin untuk menyelesaikan satu
buku butuh waktu sekian lama?
Inilah warisan dari
salafussalih dalam sistem menuntut ilmu.
6.
Al-Ustadz Amin Mujahid, Lc
من
سار على الدرب وصل
Ada tiga unsur utama
untuk menggapai cita-cita.:
1. Saara: Usaha yang
kita lakukan.
2. Darb: Jalan atau
Planning yang akan kita jalani untuk menggapai cita-cita..
3. Washala: sampai
(tujuan)
Kalau ada yang
khalal (error) salah satu dari 3 ini. Maka, tidak akan pernah sampai
di tujuan, atau setidaknya sampai ke tujuan dengan kesusahan dan
kepayahan.
Bagiamana Musa,
Menempuh jarak yang
jauh,
Bersama dengan
ghulamnya, ini juga contoh kalau kita harus pilih teman yang baik.
Dan lain-lain dari
Fawaid dari kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir 'alaihimassalam.
-
seperti makanan dan minuman, yang selalu dibutuhkan, yang harus ada.
-
seperti obat, hanya ketika sedang butuh saja
-
seperti racun, yang membawa mudorrot untuk kita