Alhamdulillah sebuah
kesyukruan dapat bercengkrama dengan Bapak Pimpinan Pondok Modern
Darussalam Gontor K.H. Syamsul Hadi Abdan yang sedang melakukan umroh
bersama dengan jamaah Umroh Ramadhan Gontor
yang terdiri dari guru senior, guru Gontor, santri, wali santri dan
masyarakat, serta salah satu anggota badan wakaf K.H.
Masruh Ahmad, yang
bertempat di Restaurant Hotel Rawdah
Royal Inn Madinah, Selasa sore (1/4).
Berikut adalah beberapa
poin dari pesan dan nasehat serta
perkataan dalam acara tersebut secara singkat:
- K.H. Syamsul Hadi Abdan:
- Saya adalah yang tertua di pondok setelah K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi.
- Baru masuk Gontor ketika umur 18 tahun pada tahun 1963, dan bertepatan dengan berdirinya Perguruan Tinggi Darussalam (PTD), serta Musyawarah Besar IKPM di Jakarta karena ketika itu IKPM ingin dimanfaatkan sebagai alat oleh kepentingan organisasi.
- Ketika terjadi PERSEMAR tahun 1967, 1.500 santri dipulangkan dan yang dipanggil hanya 400 orang. Dan kelas 5 ketika itu setelah pemanggilan berjumlah 28 orang.
- Saya dipilih oleh Trimurti untuk menjadi guru Gontor tahun 1970.
- Pada tahun 1975 Gontor mulai merintis TPHI (Tim Pembimbing Haji Indonesia) yang dipilih ketika itu Al-Ustadz Shaiman Lukmanul Hakim -rahimahullah- dengan kapal laut. Kemudian terputus hingga tahun 1986.
- Tahun 1986 saya mengikuti ujian TPHI bersama Al-Ustadz Abdullah Rofi'i sebagai utusan dari guru Gontor, namun yang diterima hanya saya.
- Tahun 1995, Gontor mendapat hadiah haji untuk 2 orang guru senior setiap tahun yang diberikan oleh Mentri Agama Replublik Indonesia Pak Mukti Ali selama 5 tahun.
- Tahun 2010 Gontor merintis Umroh Ramadhan.
- Tahun 2003 saya menjadi anggota badan wakaf.
- K.H. Abdullah Syukri sakit mulai 8 April 2012 sampai sekarang, jadi sudah 7 tahun -semoga Allah memberikan kesembuhan dan mengangkat dosa-dosanya dengan penyakitnya-
- Tahun 2014 UNIDA diresmikan.
- Sejak K.H. Abdullah Syukri sakit saya dan K.H. Hasan saja berdua yang bermusyawarah tapi dengan kerja terus-menerus, mengusahakan apa saja yang ada di pondok, alhamdulillah semua acara pondok bisa berjalan sampai sekarang ini.
- Setelah K.H. Kafrawi Ridwan wafat, Badan Wakaf berjumlah 14 orang.
- Para kader pondok adalah tenaga inti. Tercatat sudah ada 200 orang, ada yang sudah meninggal dan sebagainya, sekarang sekitar tinggal 170 yang sudah mewakafkan diri seumur hidupnya untuk di pondok termasuk di dalamnya seluruh wakil pengasuh di setiap kampus.
- Menjadi kader istrinya harus 2; pondok dan teman hidup.
- Pembangunan-pembangunan:
- Alhamdulillah menara sudah selesai didirikan dan sudah dapat dimanfaatkan. Tercatat Rp15, 4 milyar untuk membangun menara.
- Selain menara, sedang ada pembangunan BKSM menjadi Rumah Sakit Tipe C atau D. Untuk membangun rumah sakit tipe D, dibutuhkan biaya paling tidak Rp50 milyar, dan sekarang pembangunan sudah mencapai Rp11 milyar.
- Alhamudlillah gedung untuk tamu sudah selesai di bangun.
- Perbaikan gedung Gambia untuk dijadikan UKK dengan 3 lantai.
- Memperbaiki lapangan bola dalam pondok, sehingga nanti tidak dipakai untuk parkir ketika syawwal.
- Gontor tidak membedakan antara pusat dan kampus-kampus lain. Semuanya sama, dari materinya, libur dan masuknya, serta soal ujiannya.
- Pembangunan-pembangunan di kampus lain:
- Gontor 2: membangun asrama baru untuk santri.
- Gontor 3: membuat lapangan bola dan GOR.
- Gontor 5: membangun asrama baru untuk santri.
- Gontor 6: akan membuka jalan selatan untuk tembus ke pondok ketika Syawwal nanti, membuat lapangan bola, dan membangun aula.
- Gontor 7: memperbaiki kubah masjid.
- Gontor 8: hanya perbaikan beberapa gedung saja karena masih MI.
- Gontor 9: membeli tanah tambahan 2 hektar.
- Gontor 10: membangun pagar-pagar di sekitar pondok agar hewan-hewan tidak masuk ke area pondok.
- Gontor 11: membangun masjid, dan membangun asrama baru untuk santri.
- Gontor 12: membangun asrama baru untuk santri.
- Gontor 13: selesai membangun aula dan diresmikan tahun lalu oleh bapak Jusuf Kala.
- Gontor 14: membangun asrama baru untuk santri.
- Gontor Putri 1: memperbaiki gedung Indonesia 1, 2, 3, dan 4 menjadi 2 lantai.
- Gontor Putri 2: akan dijadikan untuk Mahasiswi UNIDA murni.
- Gontor Putri 4: sekarang kurang lebih sudah 300 santriwati, sedang pasang paving dan perbaikan asrama.
- Gontor Putri 5: membangun asrama baru untuk santriwati, sekarang sudah kurang lebih 1.400 santriwati.
- Gontor Putri 6: hanya pembenahan saja.
- Gontor Putri 7: kurang lebih ada 1.000 santriwati.
- Yang penting beramal.
- Gontor seperti ini tidak lepas dari perjuangan TRIMURTI, yang mana pertama kali TRIMURTI langsung mewakafkan tanahnya.
- Sampai sekarang prinsip Gontor yang berpegang teguh pada Panca Jiwa dan Panca Jangka in syaa Allah tidak berubah.
- Yang penting sudah banyak ilmu diamalkan.
- Di sini mudah melakukan kebaikan dan mudah meninggalkan yang tidak baik, maka harus disyukuri.
- K.H. Masruh Ahmad:
- Merasakan nikmatnya Madinah kalau sudah meninggalkannya.
- Masuk di Gontor tahun 1973 selesai tahun 1977 kelas intensif.
- 1978 mulai kuliah di Universitas Islam Madinah sampai 1982. Ketika pertama kali samapi Madinah, disambut oleh IKPM Madinah.
- Salah satu doa saya ketika di Madinah: “Ya Allah, saya mencintai tempat ini, maka berikanlah anak-anak saya untuk bisa sekolah di sini” alhamdulillah terijabah. Sekarang ada yang sedang s3 Al-Ustadz Luthfi, s2 Al-Ustadz Muadz, s1 Al-Ustadz Mushlih, dan di Universitas Princes Naurah di Riyadh satu orang.
- Di Madinah, pergunakan setiap detik, setiap waktu untuk menikmati bersama, ini tidak akan kembali, kalau sudah beralu mau kembali susah.
- Yang sudah di magister jangan dilepas, jangan dilepas.
- Belajar tidak perlu pandai, tapi tekun, sabar dan banyak berdoa.
- Ketika pulang harus menjadi mundziru-l-qoum. لينذروا قومهم إذا رجعوا إليهم
- Banyak pelajaran kehidupan yang berarti di sini, karena berbagai macam manusia dengn berbgai sifatnya ada di tempat ini.
- Manfaatkanlah keberadaanmu di sini dengan sebaik-baiknya, di tempat lain 1 pahalanya. Di sini 1000, Mekkah 100.000 dan nanti di Masjidi-l-Aqso 100.
- لإن شكرتم لأزيدنكم
- Al-Ustadz Fairuz Subakir:
- Dulu Masjid Nabawi masih berhimpitan dengan rumah-rumah.
- Nikmat dan fasilitas yang ada sekarang ini sebenarnya adalah ujian terberat. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik.
- Kuasai disiplin ilmu.
- Perbedaan ada, tapi jangan diperjatam.
- 2 harapan saya;
- Hindari ta'ashub.
- Jangan lupa informasi yang ada di Indonesia, sehingga tidak salah memberikan obat ketka kembali ke masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar anda!