Segala macam info dan berita tentang studi di kota Madinah dan Ikatan Keluaga Pondok Modern Gontor Cab. Madinah

Senin, 18 September 2023

Pesan Al-Ustadz Dr. Dayu Muhammmad Hidayatullah, MA.


Madinah - Pada hari Jum'at 15 September 2023, perwakilan anggota serta Dewan Syuro IKPM Gontor cabang Madinah melepas kepulangan Al-Ustadz Dr. Dayu Muhammmad Hidayatullah MA, salah satu senior yang telah menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Islam Madinah, di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdul Aziz setelah menempuh masa studi sekitar 17 tahun  (September 2006 - September 2023)


Setelah lulus dari Gontor tahun 2004, beliau memulai jenjang studi sarjana di kuliah Syariah. Selepas program sarjana, beliau melanjutkan studinya di program diploma dalam bidang Ta'limu-l-Lughah li Ghairi Nathiqina Bihaa (Pengajaran Bahasa Arab -kepada yang bukan penutur aslinya-), yang kemudian beliau teruskan ke jenjang master dan doktoral dalam bidang yang sama.

Sebelum keberangkatan, beliau sempat memberikan pesan tertulis bagi para adik kelasnya:


Dalam tulisannya beliau berpesan :
إخوتي الفضلاء 
Saudara-saudaraku yang terhormat
تذكرو نعمة الله عليكم واحرصو على ما ينفعكم ولا تعجزو
Ingatlah selalu nikmat Allah yang terlimpah pada kalian, dan berusahalah pada hal yang bermanfaat bagi kalian, dan janganlah kalian lemah
فإن الخلاص في الإخلاص
Sungguh keselamatan ada pada keikhlasan (ketulusan)
إما الإخلاص فتخلص
Di saat kita ikhlas -di dalam menuntut ilmu dan berkegiatan karena Allah- maka kita akan selamat
و إما الإفلاس فتخسر
Dan saat kita tidak melakukannya (keikhlasan), maka kita akan bangkrut dan merugi

Kemudian beliau memberikan doa serta motivasi kepada seluruh keluarga IKPM Madinah agar lancar dan berhasil dalam studi di Universitas Islam Madinah, dan bisa mencapai tahapan pembelajaran yang paling tinggi di kota Madinah yang penuh dengan keberkahan. 

Berita : Yusuf
Share:

Sabtu, 16 September 2023

Perbarui Niat dan Langkah dalam Silaturrahim IKPM Gontor Cabang Madinah di Awal Tahun Ajaran 1445 H



Madinah – Bismillah, Pada hari Kamis malam, 14 September 2023, pengurus IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern) Gontor cabang Madinah melaksanakan acara silaturrahim bagi seluruh anggota IKPM dan FKPA (Forum Keluarga Pondok Alumni) Madinah.

Acara silaturrahim ini diadakan dalam rangka memperbarui niat di awal semester pertama tahun ajaran baru 1445 ini. Acara ini juga sekaligus menjadi momen untuk melepas kepulangan Al-Ustadz Dr. Dayu Muhammmad Hidayatullah MA, salah satu senior IKPM yang telah menyelesaikan studi S3-nya dengan masa studi sekitar 17 tahun (September 2006 - September 2023).


Dalam kesempatan ini, beliau menyempatkan diri untuk menyampaikan pesan dan nasehat perpisahan yang sangat berharga kepada adik-adik IKPM dan FKPA. Di antara pesan dan nasehat yang beliau sampaikan:

  1. Acara ini adalah dalam rangka tanasuh (saling menasehati) antar saudara seiman, yang mana hal tersebut merupakan kebiasan para sahabat dan safalafu-s-shalih.

  2. Kita harus selalu membumikan rasa syukur kita, karena kenikmatan yang kita dapatkan lebih banyak dari kesulitan yang ada, terutama kita sudah dipilih menjadi tolibul ilmi di kota Nabi Muhammad Sallahu alaihi wa sallam. Karena:
    حياة الإنسان لا تنفك عن حالتين، إما أن يشكر وإما أن يصبر
    "
    Kehidupan manusia tidaklah terlepas dari dua keadaan; bersyukur (atas nikmat yang telah diberikan) atau bersabar (atas ujian yang dijalani)"

  3. Syukur harus kita wujudkan dalam 3 hal; bersyukur dengan lisan, hati, dan badan.
    Ketika kita mengucapkan "alhamdulillah", kita harus meyakini bahwa nikmat ini tidaklah diberikan kecuali hanya oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, ketika itulah kita akan terdorong untuk  melaksanakan seluruh kewajiban yang ada dengan sebaik-baiknya.
    وَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ
    "
    Beristiqomahlah sebagaimana kalian diperintahkan" (Q.S. Asy Syura: 15)

  4. Satu hal yang bisa mendorong kita agar bisa menjadi lebih baik dalam segala perkara adalah: mengikhlaskan niat, terutama dalam tujuan utama kita (thalabul 'ilmi).
    Dan bukti kecintaan kita terhadap ilmu adalah dengan menyibukkan waktu kita untuk belajar, apalagi kita tahu bahwa waktu berjalan dengan sangat cepat. Maka kita harus benar-benar memaksimalkannya, agar kita nantinya bisa berbagi kepada masyarakat setelah studi kita selesai. Dan juga, kita harus selalu ingat bahwa:
    فاقد الشيء لا يعطيه
    "Orang yang tidak memiliki apa-apa, tidak akan memberikan apa-apa"
    ـJangan sampai kita terlalaikan oleh fasilitas yang kita dapatkan dalam menuntut ilmu.

  5. Menjadi mahasiswa madinah adalah nikmat dan amanat; nikmat  kita syukuri dan amanah yang harus kita jaga. Banyak sekali teman-teman kita di Indonesia yang sangat mendambakan untuk bisa belajar di kota suci ini.



  6. Manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana mahfudzat yang telah kita pelajari:
    الوقت كالسيف إن لم تقطعه قطعك
    "Waktu laksana pedang, jika kau tak menggunakannya untuk menebas, maka ia yang akan menebasmu"
    Jangan sampai dalam sehari kita tidak mendapatkan faidah ilmiyah. Manfaatkan waktu pagi hari, sebagaimana para ulama tidak tidur ketika pagi, karena waktu tersebut adalah waktu yang berbarakah, sesuai do'a dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam:
    اللهم بارك لأمتي في بكورها
    "Ya Allah, berkahilah umatku di pagi hari mereka" (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: Hasan) 

  7. Tiga hal yang harus ditempuh untuk sukses dalam belajar:
    - إتقان الأصول
    Dengan menghafalkan mutun ilmiyah, sehingga kita bisa menyampaikan dalil secara langsung ketika berdakwah agar lebih mengena ke pendengar.
    - التدرج في الطلب
    Belajar dengan metode bertahap, mulai dari yang mudah sampai ke yang susah. Seperti belajar fiqih; mulai dari fiqih syafii baru ke fiqih perbandingan.
    - مجالسة العلماء
    Kita usahakan untuk hadir di majlis ilmu, apalagi di masjid Nabawi, yang mana ia memiliki keutamaan yang sangat besar. Sebagaimana diriwayatkan dari Nabi Shalllahu 'alaihi wa Sallam:
    من جاء مسجدي هذا، لم يأته إلا لخير يتعلمه أو يعلمه، فهو بمنزلة المجاهد في سبيل الله، ومن جاء لغير ذلك، فهو بمنزلة الرجل ينظر إلى متاع غيره
    "Barang siapa yang mendatangi masjidku ini, tidaklah ia mendatanginya kecuali untuk kebaikan yang ingin ia pelajari atau ajarkan, maka ia seperti seorang yang sedang berjihad di jalan Allah. Dan siapa yang datang untuk selain itu, maka ia seperti orang yang (hanya) memandangi harta orang lain" (H.R. Ahmad dan Ibnu Majah)

  8. Jadilah orang yang jago bahasa Arab. Jangan sampai kalah dengan teman-teman yang tidak kuliah di Arab Saudi. Salah satu caranya adalah dengan mengintensifkan komunikasi dengan bahasa Arab. Kemudian dengan sering hadir di majlis ilmu.
    Alhamdulillah, telah banyak alumni Gontor yang bisa mahir dalam berbahasa Arab. Seperti guru kita, Dr. Dihyatun Masqon, MA. -rahimahullah- yang fasih dalam berbahasa Arab dan Inggris.

  9. Keseharian kita di kampus itu, banyak kesendirian sehingga banyak godaannya. Sehingga kita harus menyibukkan diri dan jangan sampai ada waktu kosong. Seperti dalam mahfudzot:
    إن الشباب والفراغ والجدة مفسدة للمرء أي مفسدة
    "Sesungguhnya masa muda, waktu luang, dan harta melimpah adalah perusak bagi seseorang"
    Dan seperti perkataan yang sering diulang-ulang oleh para ulama:
    النفس إن لم تشغلها، شغلتك
    "Nafsumu, jika engkau tidak menyibukkannya (dengan kebaikan), maka ia akan menyibukkanmu (dengan keburukan)"
    ذنوب الخلوات أصل الانتكاسات
    "Dosamu di kala sendiri adalah awal dari kehancuran"
    Dan Rasulullah Shalllallahu 'alaihi wa Sallam juga telah bersabda:
    إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله
    "Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Ia akan membuatnya beramal" (H.R. Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi berkata: Shahih)
    Mafhum mukhalafah dari hadis tersebut adalah: bahwa salah satu tanda berpalingnya Allah dari seorang hamba, adalah ketika ia tersibukkan dengan selain amal baik. 

  10. Jangan sampai kita menjadi makhluk terburuk (syirarul khalqi) di tempat terbaik (afdhalul buq'ah) -Madinah-. Dan jangan sampai -naudzubillah- kita menjadi golongan yang dikeluarkan dari kota Madinah ini dengan cara Allah. Karena sesungguhnya tanah tidak bisa mensucikan seseorang. Yang bisa mensucikannya adalah amalannya sendiri.
    إن الأرض لا تقدّس أحدًا، إنما يقدّس المرء عمله

1.    Dan masih banyak lagi, nasehat yang belum bisa kami tuliskan di tulisan ini.


Selain pesan nasehat perpisahan dari Ustadz Dr. Dayu Muhammad Hidayatullah, MA. Ustadz Amin Mujahid, MA. juga ikut untuk menyampaikan pesan dan nasehat bagi adik-adik IKPM dan FKPA Madinah, sekaligus pesan perpisahan untuk Ustadz Dayu. Diantara yang disampaikan oleh Ustadz Amin:
  1. Ilmu Memiliki Garis Finish dan Garis Start
    العلم له بداية ونهاية، بدايته الحفظ والفهم، ونهايته فصاحة البيان والكلام
    "Startnya adalah dengan pemahaman dan hafalan, Finishnya adalah dengan kefasihan dalam bertutur dan menjelaskan"
    Saat ini, kita sebagai thalib masih pada level awal belajar. Dan kita harus memaksimalkan masa ini. Ketika kita sudah mulai menyelam lebih dalam, maka kita akan sadar bahwa al 'Ilmu bahrun laa saahila lahu; ilmu ini luas tidak bertepi.

  2. The Sky is Vast, but No Space for Error
    Ketika dalam tahap belajar saat ini, tidak masalah ketika kita melakukan kesalahan. Akan tetapi nanti ketika kita sudah kembali ke masyarakat, kita akan dianggap seperti imam syafii, syaikhul islam oleh masyarakat. Maka kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Habiskan jatah kesalahan kita sekarang, dengan tidak malu bertanya dan belajar, untuk meminimalisir kesalahan esok hari.

  3. Antara Duat (Dai) dan Sawwaq (Sopir)
    Keduanya bertugas untuk mengantarkan "kliennya" ke tujuan dengan selamat; seorang da'i bertugas mengantar ke surga, dan seorang sopir bertugas mengantar ke alamat yang dipesan.
    Jika seorang sopir menemukan belokan atau polisi tidur, maka ia harus menurunkan kecepatannya. Dan ketika jalanan lurus, ia menaikkan kecepatannya. Begitu juga seorang da'i, ia harus tahu kapan harus "menurunkan atau menaikkan kecepatannya" dalam menghadapi masyarakat yang berbeda dan majemuk; menyesuaikan dengan keadaan mereka. Sebagaimana diisyaratkan oleh Rasulullah Shalllalahu 'alaihi wa Sallam kepada sahabat Muadz bin Jabal  radhiyallahu 'anhu:
    لا تبشرهم فيتكلوا 
    "ـJangan engkau beritahu mereka (karena nanti) mereka akan berpasrah (bertumpu tangan)"
    Dan sesuai perkataan sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu:
    حدثوا الناس بما يعرفون، أتريدون أن يكذب الله ورسوله
    "Berbicaralah kepada masyarakat dengan yang mereka ketahui, apakah engkah ingin Allah dan RasulNya didustakan (karena tidak tepatnya perkataanmu)"?

  4. Antara Belajar dengan Tathbiq
    Dalam belajar, kita harus mengambil yang paling benar (asahhuhaa). Adapun ketika praktek di lapangan, maka disamping kita menyampaikan yang paling benar, kita juga harus menimbang yang paling besar maslahatnya (aslahuhaa). Karena:
    كسب القلوب مقدم على كسب الآراء
    "Memenangkan hati lebih diutamakan daripada memenangkan pendapat"

  5. Perbedaan adalah Sunnatullah
    Seperti telah dikabarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala:
    وَلَوۡ شَاۤءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ ٱلنَّاسَ أُمَّةࣰ وَ ٰ⁠حِدَةࣰۖ وَلَا یَزَالُونَ مُخۡتَلِفِینَ
    "Jikalau Rabbmu menghendaki, niscaya Ia akan menjadikan manusia sebagai umat yang satu. Akan tetapi mereka senantiasa berselisih" (Q.S. Hud: 118)
    Maka tetap kita harus pandai-pandai bersikap dalam menghadapi perselisihan yang ada. 

1.     Acara kemudian ditutup dengan sosialisasi beberapa program IKPM Madinah ke depannya oleh pengurus, serta pemberian sertifikat untuk Al-Ustadz Dr. Dayu Muhammad Hidayatullah, MA. yang dilanjutkan dengan perfotoan bersama.


Semoga Al-Ustadz Dr. Dayu Muhammad Hidayatullah, MA. bisa terus bermanfaat untuk umat dan bangsa, dan seluruh IKPM dan FKPA Madinah bisa menjalani semester baru ini dengan lebih semangat dan prestasi yang lebih baik. Allahumma Aamiin

Fotografer: Toha, Radhitya, Muhsin.
Berita: Miftah
Reviewer & Proofreader: Abu Muhammad
Share:

Official Website Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Madinah, Saudi Arabia. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Semangat baru IKPM Madinah di Awal Semester 1446 H

Madinah – Alhamdulilllah pada hari Ahad malam, 3 Rabiul Tsani 1446 / 6 Oktober 2024, keluarga besar IKPM (Ikatan Keluarga Pondok Modern) Gon...